Senin, 31 Agustus 2009
KEMITRAAN DALAM USAHATANI JAGUNG HIBRIDA (Pengalaman Widyaiswara Membina Kelompok PUAP)
Oleh: Tri Handajani
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) sedang dilaksanakan pada puluhan ribu desa di Indonesia. Program tsb memberikan dana sosial 100 juta bagi usaha petani melalui kelembagaan Gabungan Kelompok Tani. Tentu saja petani tergiur, termotivasi untuk mengumpulkan anggota kelompok yang telah bercerai-berai tetapi masih berminat membentuk kembali kelompok tani.
Untuk menyukseskan PUAP ini, widyiswara dilibatkan untuk mendukung kelompok tani. Jonathan, seorang petani yang dapat dikatakan sebagai petani ”key leader” terpilih menjadi pengurus kelompok Sinar Harapan di Jawa Timur karena minat belajarnya yang tinggi.
Kebangkitan kelompok disebabkan oleh pengalaman sulitnya mengelola modal bersama. Kuncinya adalah ketaatan yang tinggi pada kesepakatan bersama. Cita-cita dalam jangka pendek adalah anggota kelompok mampu membuat studi kelayakan usaha, dengan memahami cara-cara menganalisa usahatani, sehingga dapat mengetahui pilihan-pilihan usaha yang menguntungkan.
Pertemuan rutin setiap bulan adalah Rabu Legi, kadang dipandu pak Jonathan sendiri, petugas/penyuluh pertanian, kadang mandiri dan kadang menghadirkan widyaiswara dari Balai Pelatihan seperti Trihandayani dari BBPP ketindan.
Ketika melakukan analisa usahatani pak Jonat an meminta panduan dari widyaiswara. Usaha di atas lahan 2000 M2 tidak memberikan perolehan pendapatan yang memadai. Kesimpulan hasil diskusi petani berlahan sempit harus bergabung dalam kelompok.
Pelaku usaha harus mencatat semua bentuk pengeluaran, memperhitungkan biaya-biaya tetap, seperti sewa peralatan, sewa lahan, sewa bangunan/kantor dan tidak tetap berupa sarana produksi, tenaga kerja, bunga modal dan lain-lain. Pada pertemuan berikutnya dibahas kemitraan usaha.
Data jagung hibrida yang pernah dilakukan tahun 2001 digunakan sebagai pengalaman melakukan kemitraan usaha dipelajari Widyaiswara. Penyampaian analisa usaha ini perlu disajikan dalam bahasa sederhana, agar pembahasan dalam pembelajaran mudah diterima.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar